Bab 79
Kali ini pria berkemeja bunga itu sepertinya tidak peduli lagi dengan kekesalan Audrey. Seperti ibu-ibu yang melihat barang diskon, dia segera berkata, "Sayang, kita beli kalung ini saja yuk. Kalung ini bahkan belum pernah dipakai. Kita bakal diperas kalau beli di butik."
Sepertinya Audrey memang tidak datang untuk membeli perhiasan. Jadi, bagaimana mungkin dia akan membeli kalung itu?
Aku yakin dia hanya ingin membuatku kesal.
Sayangnya, pria berkemeja bunga yang dia ajak justru tidak paham situasi dan merusak rencananya.
Caroline yang mengerti maksudku langsung menceburkan diri ke permainan.
Dia ikut membujuk, "Iya, Bapak benar. Barang bermerek seperti ini memang lebih murah kalau dibeli di luar butik. Bodoh sekali orang-orang yang bayar lebih mahal untuk membeli perhiasan di butik resmi. Aduh ... "
"Tapi, mau bagaimana lagi? Orang seperti Vanesa ini memang suka menghabiskan uang buat hal-hal semacam ini. Dia bukannya nggak suka dengan perhiasan-perhiasan ini. Dia cuma ingin menjualn
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link