Bab 441
Aku bertanya, "Kenapa?"
Kakakku tersenyum lalu berkata, "Dasar bodoh, siapa yang mau bunuh ayam bertelur emas dengan mudah? Saham perusahaan Grup Bosley itu jaminan hidupmu seumur hidup. Jadi, hiduplah tenang bersama Rafael dan nikmati sisa hidupmu."
Aku terharu dan berujar, "Kak, kamu benar-benar baik padaku."
Kakakku melambaikan tangan lalu berkata, "Ah, apa sih yang kamu omongin? Eh, ini ... ini kamu nangis? Astaga, kenapa kamu nangis?"
Dengan canggung, aku mengusap air mataku lalu berkata, "Kakak menyebalkan! Aku bilang, kamu itu baik sekali padaku. Aku nggak bisa hidup tanpa kakak!"
Dia memelototiku dan berkata, "Anak kecil, ngomong apa sih? Kamu selalu punya kakak! Aku sehat-sehat saja, kenapa kamu bilang nggak punya kakak?"
Setelah menghiburku sebentar, dia bersiap untuk pergi.
Aku menarik ujung lengan bajunya.
Dia menghela napas panjang dan bertanya, "Duh, adik kesayanganku, apa lagi sekarang?"
Dengan suara pelan, aku bertanya, "Kak, kenapa kamu nggak pernah izinkan aku bertemu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link