Bab 170
Aku memundurkan langkah kaki dan diam-diam melihat kedua orang itu di tengah hujan.
Orang yang turun dari mobil merah itu adalah Celine.
Aku tersenyum getir, bukankah itu Celine?
Sekarang siapa lagi yang bisa mengejar Albert dan menangis mati-matian selain Celine?
Celine terus menarik tangan Albert sambil menangis, "Katakan sesuatu! Albert, jangan begini, hiks ... Aku benar-benar nggak membohongimu, aku hamil."
Aku diam-diam menyalakan kamera ponsel dan mengarahkan ke arah mereka.
Albert dengan tak berdaya membiarkan Celine menggoyang tangannya.
Pandangannya menembus kabut hujan dan melihat gedung.
Aku tahu dia sedang melihat tempat tinggalku.
Hatiku tiba-tiba tersentuh tanpa alasan.
Tidak sakit, tidak sedih, namun juga tidak merasa tidak nyaman.
Aku mendengar nada bicara Albert yang sedingin air hujan, "Celine, aku sudah memberitahumu sejak awal, hubungan kita sudah berakhir. Mengapa kamu nggak menerimanya?"
Suara tangisan Celine sangat keras, sama sekali tidak seperti sikap menahan d
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link