Bab 163
Wendy melihat kami bertiga dan bertanya, "Apa kalian berdua memarahi Vanesa?"
Jeff mengernyitkan keningnya dan menjawab, "Nggak."
Wendy bertanya, "Lalu kenapa dia nangis begitu sedih?"
Tidak ada yang menjawabnya karena tidak tahu apa yang harus dikatakan.
Jeff berkata pada Wendy, "Tolong hibur dia, jangan banyak bertanya yang lain."
Wendy mengangguk.
Jeff dan Rafael segera keluar.
Aku melihat mereka merokok di lorong dan sedang membicarakan sesuatu.
Wendy melihat ekspresiku dan bertanya, "Vanesa, apa kamu sedih karena masalah Albert?"
Aku menundukkan kepala dan diam.
Wendy menghela napas. "Kemarin sikapnya memang sangat sungguh meminta maaf. Bagaimanapun orang dengan status seperti dia bersedia meminta maaf di depan umum juga bukan hal yang mudah ... "
Aku menggosok mataku seraya menjawab, "Aku nggak mau membahasnya."
Wendy mengangguk paham dan langsung mengubah topik. "Kalau begitu kita bahas yang lain. Vanesa, lukamu sudah hampir sembuh, 'kan? Apa yang akan kamu lakukan setelah sembu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link