Bab 887
Saat Freya memandang wajah Andrew, Andrew juga sedang menatapnya. Dia tidak mengatakan apa-apa, tetapi dari tatapannya terlihat jelas bahwa dia sedang mengagumi Freya.
Sejak kecil, setiap kali Freya selesai ujian dan mendapatkan nilai, hal yang paling ditakuti Freya bukanlah sikap orang tuanya, melainkan reaksi Andrew. Perasaan ini masih ada hingga sekarang.
Jika Andrew merasa senang, Freya akan merasa semakin bahagia.
"Om, kami berhasil!" Freya berdiri di depannya dengan penuh semangat.
Andrew mengangkat tangannya untuk melepaskan topi bedah Freya, lalu mengelus kepalanya. "Julya memang paling hebat!"
"Om, aku senang sekali." Detik berikutnya, Freya tidak bisa menahan rasa gembiranya langsung memeluk Andrew.
Kemarin saat Freya merasa tidak tenang, dia ditemani oleh Andrew. Andrew membuatkan teh susu dan mengobrol dengannya untuk menenangkannya.
Freya berbisik di telinga Andrew, "Om, setengah keberhasilanku juga karena dirimu."
Andrew mengangkat sudut bibirnya. Tangannya yang tergantun

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link