Bab 85
Entah mengapa, aku tidak merasa pusing saat mengatur pencahayaan di taman bermain yang begitu rumit, tetapi sekarang justru merasa sedikit kacau dan tidak ingin repot mengurusinya.
"Kamu nggak percaya padaku?" tanya Mario.
"Bukan begitu, hanya saja … " Tatapanku mengarah ke tubuhnya. Pakaiannya di bagian dada terlihat kotor, dan ujung celananya juga basah.
Ketika melihat keadaannya seperti itu, aku merasa sangat bersalah.
"Aku bisa menanganinya, cepat pergi," kata Mario sambil mengulurkan tangan dan menepuk kepalaku. "Ikuti saja perkataanku."
Aku hanya merasakan kesemutan di kulit kepala. Meskipun baru-baru ini Harold juga menyentuh kepalaku, tetapi rasanya sangat berbeda dengan saat Mario menyentuh kepalaku sekarang.
Aku tidak bisa menjelaskan perasaan ini, hangat, manis, juga sedikit pahit, seperti sesuatu yang lama kurindukan, dan kini tiba-tiba kumiliki.
Ketika menghadapi tatapan Mario yang seperti itu, aku tidak berani melihat lebih lama lagi dan segera pergi untuk membeli barang-
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link