Bab 645
Tiba-tiba, aku juga menginginkan anak sepertinya.
Setelah meninggalkan keluarga Liam, aku kembali ke perusahaan. Aku menelepon Darcy dalam perjalanan, tetapi panggilanku tidak dijawab.
Informasi yang diberikan Harold tidak mungkin salah. Mungkin Darcy tidak menjawab telepon karena ingin menghindariku. Jadi, aku mengirim pesan padanya: "Darcy, kalau kamu menganggapku sebagai temanmu, angkat teleponku."
Namun, pesanku juga tidak dibalasnya. Berhubung dia tidak mau menjawab telepon dan membalas pesanku, aku tidak punya pilihan selain langsung pergi menemuinya.
Biarpun aku masih kerja, untungnya bosku sangat pengertian. Aku pun segera memesan tiket pesawat ke Orlanta. Tepat setelah aku memesan tiket, bosku datang.
"Sepertinya Bu Chloe terlalu santai akhir-akhir ini," ujar Arthur. Sambil membawa segelas air, dia duduk di seberang mejaku.
Aku tahu kata-katanya mengacu ke trending topic yang memuat berita tentangku. "Kenapa? Pak Arthur mau menambah beban kerjaku?"
"Ya, soalnya kamu terlalu sa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link