Bab 644
Orang tua Freddy terkejut dengan pertanyaanku. Kemudian, mereka menatapku dengan waspada. "Siapa kamu?"
Meski kami pernah bertemu sebelumnya, sepertinya mereka tidak mengenali aku.
Mungkin mereka sudah sedikit pikun karena usia tua.
"Aku ... temannya Freddy. Kudengar dia memiliki anak, jadi aku berkunjung untuk melihatnya," dustaku. Aku khawatir jika aku mengatakan identitasku dengan jujur, mereka tidak akan mengizinkanku menemui anak itu.
Pasangan tua itu saling memandang. Sepertinya mereka curiga padaku yang tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai teman putra mereka. Mereka lalu menatapku lagi. "Kami nggak pernah bertemu denganmu. Freddy juga nggak pernah bilang punya teman sepertimu."
Kewaspadaan mereka adalah hal yang baik. Sebab, sekarang kasus penipuan sedang marak di masyarakat.
Aku tersenyum tipis sambil menyerahkan hadiah yang kubeli. "Nggak apa-apa, Om, Tante. Aku hanya ingin mengunjungi kalian, nggak ada maksud lain."
Mereka tidak menerima hadiahku. "Kita nggak akrab, kami juga
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link