Bab 551
Aku memikirkan tujuan utamaku menemuinya hari ini dan berucap, "Austin, Alice datang menonton pertandingan kali ini terutama karena kamu. Ini juga kesempatan langka untuk kalian bersama. Jadi, biarkan dia ikut denganmu beberapa hari ini. Jaga dia, sekalian manfaatkan kesempatan ini untuk memastikan perasaanmu sendiri."
Austin tampak tertegun. "Kak, sepertinya ini ... nggak terlalu pantas."
Ya, memang tidak pantas. Apalagi sekarang aku tahu tujuan sebenarnya Austin mendekati Alice. Namun, aku tidak punya pilihan lain.
Terlalu berisiko jika membiarkan Alice bersamaku. Aku hanya bisa meminta Austin menjaganya.
"Nggak ada yang nggak pantas, aku percaya pada karaktermu," ucapku.
Austin terlihat tidak nyaman, tetapi dia tetap mengangguk dan membalas, "Terima kasih atas kepercayaanmu, Kak."
Aku mengangkat gelas kopi ke arahnya, lalu dia pun tersenyum.
"Gimana kabar orang tua Yuna?" Entah kenapa, aku tiba-tiba teringat pada pasangan itu.
"Kabar mereka cukup baik. Mungkin mereka sudah menerima
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link