Bab 508

Aku melihat amarah dan frustrasi di matanya yang siap meledak kapan saja. Sisi Sasha yang seperti ini belum pernah kulihat sebelumnya. Entah mengapa, aku merasa sedikit tegang. Aku menelan ludah dan berucap, "Kalau kamu begitu membencinya dan tahu apa saja yang sudah dia lakukan, kenapa kamu masih ... " Aku tidak melanjutkan ucapanku karena aku tidak bisa menebak jalan pikirannya. Dinilai dari kebencian yang ditunjukkannya, dia seharusnya tidak melahirkan Tasya. Sebab, dia akan lebih sulit pergi dengan memiliki anak dari pria itu. Namun, dia justru melahirkannya. "Kamu mau tanya kenapa aku melahirkan Tasya, 'kan?" Sasha memahami jalan pikiranku. Aku mengangguk dan melirik ke arah Tasya. "Kalau kalian benar-benar ribut, gimana dengan dia? Dia nggak bersalah." "Kamu pikir aku mau melahirkannya?" balas Sasha sambil menenggak habis anggur di gelasnya. Melihat dia menelan anggur merah itu dengan sedih, hatiku juga terasa tidak nyaman. Sasha menggeleng pelan dan menjelaskan, "Waktu aku baru