Bab 433
Aku ikut memandang gemerlap cahaya lampu di luar jendela. "Aku mengerti. Kalau memang ada sesuatu di antara mereka, seharusnya mereka sudah pacaran sejak awal dan kamu nggak mungkin bersama Nico sekarang. Begitu, 'kan?"
"Ya, waktu aku jatuh cinta pada Nico, dia juga sudah menyukaiku. Kami satu frekuensi, biarpun nggak selalu berada dalam dimensi yang sama," ucap Freya dengan percaya diri dan ceria.
Aku tidak tahu apakah dia sedang menghibur diri sendiri atau ini memang kata-kata dari dasar hatinya. Aku juga tidak ingin memadamkan semangatnya. Aku hanya menimpali, "Kalian adalah belahan jiwa untuk satu sama lain."
Aku tiba-tiba teringat sesuatu dan mencondongkan tubuh lebih dekat ke sisinya. "Apa hubunganmu dan Profesor Nico sudah berkembang ke tahap selanjutnya? Kalian sudah tidur bareng?"
"Belum," sahut Freya dengan pipi memerah.
"Apa dia nggak pernah menunjukkan niat untuk itu? Atau kamu yang belum yakin dan nggak mau?" tanyaku penasaran.
"Kami belum ketemu momen yang pas." Freya sel
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link