Bab 431
"Oke," sahut Freya sambil tersenyum.
"Hei, kamu bahkan belum tanya sama Profesor Nico. Sudah langsung setuju saja," godaku.
Freya membalas, "Nggak perlu tanya."
Aku langsung mengerti maksudnya. "Jangan-jangan kalian sudah ada rencana buat kencan, ya?"
"Ya, tapi kencan bareng kalian juga nggak masalah." Freya mengedipkan matanya padaku, lalu segera berjalan pergi.
Aku memandangi punggung Freya. Aku tahu dia enggan melepas Nico pergi, tetapi dia terlalu keras kepala untuk mengakuinya.
"Besok kita harus traktir mereka makan enak dan membantu mereka atur sebuah proyek," bisikku pada Mario.
Kali ini, Mario tidak menangkap maksudku. Dia bertanya bingung, "Proyek apa?"
Aku berbisik lebih dekat di telinganya, "Kamar presidential suite mewah."
Mario tidak mereservasi kamar presidential suite, tetapi dia menyiapkan acara makan malam perpisahan untuk Nico di hotel paling mewah di Bawhana.
"Kalian berdua pasti sudah keluar banyak uang," ucap Freya. Setelah Mario melamarku, dia sudah menganggapku s
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link