Bab 301
Mario menghela napas putus asa. "Karena kamu adalah orang yang membuatku bisa kehilangan semua prinsipku."
Setiap kata yang dia ucapkan terdengar sangat normal, tanpa ada niatan berlebihan, tetapi setiap kalimat adalah ungkapan cinta yang sangat dalam.
Seperti yang dikatakan orang-orang di internet yang tiap, meskipun tiap kalimatnya tidak menyebutkan kata cinta, tetapi tiap kalimatnya adalah cinta.
Hidungku terasa berair. Sambil mengunyah panekuk jagung, aku berkata dengan suara tidak jelas, "Mario, kemarilah."
"Ada apa?" Dia menatapku bingung.
"Kalau aku suruh ke sini, ke sinilah." Aku bersikap manja lagi.
Dia bangkit dan duduk di sebelahku. Begitu duduk di sofa, aku langsung bersandar di bahunya.
Dia jelas tampak terkejut. Aku hanya mengatakan, "Makan di dekatmu terasa lebih enak."
Dia tersenyum, tawa lembutnya membuatku juga tertawa diam-diam.
Setelah selesai makan, kami pulang dari rumah sakit. Ketika Mario mengatur semuanya, aku bertanya, "Kamu tidur di sini atau kembali ke kamar
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link