Bab 284
Mario menatapku, dan aku bisa merasakan ketegangannya.
Sepertinya dia merasa sedikit bersalah.
Ternyata memang benar, tidak ada pria yang benar-benar bisa bersikap santai soal perempuan yang dia cintai.
Melihat Mario yang jarang terlihat gugup seperti ini, aku diam-diam tersenyum dalam hati, tetapi wajahku sengaja tetap terlihat serius.
Aku berdiri di depannya tanpa berkata apa-apa.
Mario tampak ingin mengatakan sesuatu. Bibirnya seperti bergerak sedikit, tetapi kelihatannya dia masih ragu-ragu.
Pria yang biasanya tegas dan blak-blakan ini tiba-tiba jadi kelihatan kayak anak kecil yang tidak tahu harus bagaimana setelah melakukan kesalahan.
Melihat tingkahnya itu, aku akhirnya tidak bisa menahan diri lagi dan tertawa pelan.
Tawaku makin membuat Mario bingung. "Everly ... "
Aku meraih susu yang dia siapkan untukku dan berjinjit mencium pipinya. "Terima kasih."
Setelah itu, aku langsung berjalan keluar sambil berkata, "Tolong bawakan tas aku, ya."
Sepanjang perjalanan turun ke bawah, Mar
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link