Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 249

Benar saja. Selang beberapa detik kemudian, ponselku berdering. Situasinya tiba-tiba menjadi canggung. Calvin tersenyum mengejek. "Sepertinya Dik Chloe waspada sekali padaku. Kalau Dik Chloe nggak percaya sama aku, kenapa minta bantuanku?" Aku tidak punya penjelasan. Calvin mundur selangkah. "Kalau begitu, anggap saja kita nggak saling kenal." Usai berbicara, dia masuk ke mobilnya dan langsung tancap gas. Kelebat mobilnya meninggalkan angin yang menerbangkan ujung pakaian dan mengacak-acak rambutku. Sikapnya berubah bahkan lebih cepat daripada membalik halaman buku. Belum ada sepuluh menit dia menyatakan perasaannya dan ingin menjadi pacarku, tetapi hanya karena satu panggilan telepon, dia langsung seperti ini ... Namun, ini juga ada untungnya. Aku tidak perlu khawatir dia akan terus mengejar dan menggangguku. Setelah kepergian Calvin, aku kembali melihat ke gerbang pusat rehabilitasi yang tertutup rapat. Siapa tamu penting yang akan ditemui Stephen? Mungkinkah itu Robbert? Setelah ber

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.