Bab 248
"Menurutmu?"
Calvin malah balik bertanya.
Aku tersenyum dan menjawab, "Kalau begitu, maaf sudah mengganggu waktu Bapak."
Sambil berbicara, aku mengembalikan seikat bunga yang kupegang.
Calvin mengulurkan tangan, tetapi tidak mengambil bunga itu. Dia mencabut satu kelopak bunga dan menghirup aromanya. "Sebenarnya, untuk apa kamu ingin bertemu ayahku?"
Pertanyaannya membuatku sedikit mengerutkan kening. Apakah dia berubah pikiran?
Sebelumnya, aku mengatakan bahwa aku ingin meminta tolong ayahnya menilai harga suatu barang. Namun, sekarang, dia akhirnya mengerti kalau aku ternyata punya urusan lain.
Karena aku sudah berada di sini, tidak ada gunanya menyembunyikan tujuanku. Aku pun memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya..
Setelah mendengar penjelasanku, Calvin berkata dengan ekspresi serius, "Lebih baik kamu pergi saja."
Aku langsung merasa ada yang tidak beres. "Kenapa?" tanyaku.
"Percuma saja kamu ke sini kalau memang itu tujuanmu. Kamu nggak akan mendapatkan jawaban apa pun ayahku
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link