Bab 173
Aku tersenyum kecil dan mengangguk, "Aku hanya ingin cepat memahami seluk-beluk bisnis perusahaan."
"Aku paham, tapi kamu datang kepagian. Perusahaan nggak ngasih uang lembur, loh," kata Arthur bercanda.
Aku tersenyum tipis, "Aku melakukannya dengan sukarela."
"Makanya kamu bisa jadi kepala departemen, bukan tanpa alasan. Kalau semua orang seperti kamu, begitu rajin dan berdedikasi, Grup Bahar pasti akan cepat berkembang dengan pesat." Kata-kata pujian Arthur ini membuatku ingin tertawa.
Orang ini memang selalu berbicara setengah serius dan setengah bercanda. Aku tidak akan menganggapnya dengan serius.
"Tapi ngomong-ngomong, perkembangan perusahaan ini nggak bisa cuma mengandalkan kamu seorang diri. Aku memperhatian usaha Bu Chloe, dan sudah kulaporkan juga ke bos besar. Dia bilang, kamu nggak boleh terus begini. Kalau sampai kamu kecapekan dan sakit, perusahaan akan rugi besar," ucap Arthur, seolah tidak memberiku kesempatan lagi untuk datang lebih awal.
Namun, kalau tidak diizinkan y
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link