Bab 154
Saat aku membayar, Mario meneleponku.
"Tadi sibuk, jadi baru lihat pesan," kata Mario kepadaku.
"Hmm, aku tahu. Apakah kamu bisa?"
Mario bertanya, "Jam berapa?"
Aku berpikir sejenak. Kalau jam enam pergi, itu adalah waktu makan. Pasti Robbert dan Camilla akan memintaku untuk makan bersama. Aku tidak masalah, tetapi mungkin Mario akan merasa canggung.
"Jam setengah delapan." Jam segini, anggota keluarga Avalon pasti sudah selesai makan.
"Oke, jam tujuh aku akan menjemputmu. Bisa, nggak?" tanya Mario.
Namun, aku malah tertawa dan berkata, "Kamu mau menjemputku dengan sepeda listrik?"
Aku tidak bermaksud apa-apa, hanya sekadar bercanda saja. Namun, Mario yang ada di ujung telepon terdiam dan tidak menjawab. Aku baru sadar mungkin ucapanku membuatnya salah paham.
"Emm ... aku nggak ada maksud lain." Aku segera memberikan penjelasan, kemudian berkata lagi, "Aku akan menjemputmu."
"Aku akan pulang setengah jam lebih awal, jadi nanti kita bisa pergi bersama," kata Mario, lalu menambahkan, "Ap
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link