Bab 145
Jantungku berdegup kencang. "Aku sudah bilang kita nggak mungkin. Kalau kamu masih berpikiran seperti ini, aku rasa kita nggak perlu menjadi pacar palsu lagi. Aku akan mencari orang lain."
Ketika perkataan ini terucap, dia tiba-tiba melangkah maju dengan kakinya yang panjang, lalu berkata, "Jadi, kamu mau cari siapa?"
Aku secara refleks mundur. Namun, dia melangkah maju lagi dan berkata, "Kamu mau kencan buta lagi? Atau mencari teman?"
Rasa cemburunya sangat kuat.
"Mario!" Ketika aku mundur dan hampir tak punya tempat untuk mundur lagi, aku mengulurkan tangan untuk menghentikannya.
Namun, dia tidak memberiku kesempatan untuk berbicara dan langsung berkata, "Aku menyukaimu, tapi kamu menolakku. Jadi, aku akan terus mengganggumu."
Hmm?
Sekarang, aku merasa agak bingung.
Ekspresi Mario tampak dingin. Dia juga menatapku dengan tatapan dalam dan berkata, "Sekarang, aku tinggal di seberangmu sebagai penyewa biasa. Jangan terlalu banyak berpikir dan nggak ada yang perlu kamu khawatirkan."
Aku
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link