Bab 144
Tidak ada respons di telepon, kemudian terdengar suara telepon ditutup.
Meskipun pintu belum terbuka, aku tahu tebakanku benar.
Tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Mario, yang mengenakan pakaian rumahan berwarna abu-abu, muncul di depanku.
Ternyata tetangga baruku adalah dia.
Ternyata beberapa hari ini dia bukan tidak datang, tetapi tinggal di seberang rumahku.
Ternyata, dia tidak lembur lagi. Dia tinggal di sini untuk melindungiku. Namun, dia tidak memberitahuku bahwa dia tinggal di seberang rumahku.
Seharusnya, dia sudah memutuskan untuk menyewa di seberang rumahku ketika dia membantuku memperbaiki pipa air!
Ketika melihatnya, aku mengerti segalanya.
"Masuklah!" ujar Mario dengan tenang tanpa merasa canggung sedikit pun meski aku sudah tahu.
Sebenarnya, tidak masalah dia menyewa rumah ini. Aku hanya terlalu terkejut. Jadi, aku tidak bisa menyapanya dengan tenang.
Aku berdiri di depan pintu sambil menatapnya dengan tatapan tajam dan berkata, "Pak Mario, apa kamu nggak ingin menjelas
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link