Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 120

Setelah aku bangun keesokan harinya, aku masih memikirkan mimpi ini. Ini kedua kalinya aku memimpikan Mario. Aku mulai menebak-nebak, apakah aku pernah mengenal pria itu sebelumnya? Di dalam mimpi sebelumnya, pria remaja yang menggendongku itu memiliki tahi lalat di punggungnya. Kebetulan Mario juga punya tahi lalat di situ. Kemarin, dia juga memanggilku Everly. Aku mendengarnya dengan jelas, tidak mungkin salah dengar. Darcy membuyarkan lamunanku saat dia berkata, "Kak, kenapa kamu tidur di sini?" Tumben sekali gadis ini bangun sebelum alarm berbunyi. Aku tahu apa maksud perkataannya. Jadi, aku memutar bola mataku dan membalas, "Apa maksudmu bertanya begitu, hah?" Darcy tertawa jahil dan berkata, "Kukira kamu dan Pak Mario ... " "Pikir apa kamu, hm?" potongku. "Kenapa kepalamu selalu berisi pikiran-pikiran aneh?" "Apa salahnya dua orang dewasa yang sama-sama lajang saling mencintai?" ucap Darcy dengan santai. "Tapi, bukan berarti aku bisa mencintai siapa pun sembarangan. Dasar!" balas

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.