Harvey York dengan tenang melirik Dylan Bowie dan antek-anteknya.
Dia tahu bahwa orang-orang di belakang mereka adalah orang yang sama yang mendukung Mac Bauer.
Dia tidak keberatan mengajari orang-orang itu pelajaran agar mereka tidak sombong.
“Kau b*jingan!”
“Beraninya kau?!”
“Kau memukulku dua kali?!”
Seteguk darah menyembur keluar dari mulut Dylan. Dia tertawa terbahak-bahak karena amarah yang tak terkendali.
"Dasar kau bodoh!"
Dylan dengan marah menunjuk ke arah Harvey.
"Bunuh dia!" serunya.
"Serang!"
Belasan petarung dari keluarga Bowie melepas jaket mereka sebelum menyerang Harvey dengan meja dan kursi di tangan.
Harvey berjalan maju tanpa memedulikan dunia.
Plak plak plak!
Serangkaian tamparan bisa terdengar.
Hanya dalam sekejap, semua petarung menutupi wajah mereka saat mereka terhempas terbang. Begitu mereka mendarat kembali di lantai, mereka meratap kesakitan sementara mereka semua berguling ke mana-mana.
Kartu truf yang biasanya digunakan Dylan untuk memamerk