Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Wanita PanggilanWanita Panggilan
Oleh: Webfic

Menikah siri

Malam telah hilang, berganti siang dengan matahari yang sudah bersinar dengan terang tanpa tertutup awan. Tampak sebuah tubuh yang mengeliat di atas tempat tidurnya, menggunakan kaos oblong dan celana pendek yang menampakkan kemulusan pahanya. Aku mengerjapkan mata, mengambil ponsel yang ku letakkan di bawah bantal tempatku meletakkan kepala. Ku tatap dengan lekat ke layar ponsel itu, mataku terbelalak melihat angka 13:00 “ Hah, sudah siang dan aku belum pulang ke rumah sama sekali” aku pun segera berdiri dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Tidak berlama lama aku pun mempercepat basuhan demi basuhan air yang ku gunakan untuk menyegarkan badan hingga di basuhan terakir ku gunakan handuk yang ada di dalam lemari itu dan menggunakan baju ganti. Setelah selesai dengan cepat aku menuju keluar untuk berpamitan dengan bagus, baru aku hendak menutup pintu “ baru bangun” sapa bagus Aku pun langsung menolehkan tubuhku dan menatap ke arah bagus yang berdiri di belakangku “ maaf aku telat bangun!” ucapku dengan senyuman tipis “ santai saja, aku ngerti kamu pasti lelah” jawabnya “ aku pamit pulang dulu, kalau kamu butuh aku kabari saja aku akan kesini” ucapku dengan menatap ke arahnya Aku melihat sorot mata itu, sorot mata keteduhan yang membuatku nyaman ketika melihatnya “ Tidak perlu pulang, bukannya kau akan tinggal disini bersamaku!” ungkapnya menatap penuh kasih kepadaku “ tinggal disini?” tapi aku juga harus pulang karena mama pasti akan mencariku!” ucapku dengan nada yang agak di tegaskan “ Tidak perlu kawatir, aku sudah bilang sama mama kamu kalau kamu akan bersamaku selama 3 bulan!” jelasnya Mataku terbelalak “ bukankah kau tidak ada bilang kalau aku harus tinggal bersamamu disini!” aku mencoba menahan emosiku “ Apa kau tidak tau apa maksud dari 3 bulan berada disisiku!” ucapnya dengan senyum mengejeknya “ aku tidak mau!” bantahku dengan lantang “ Kalau tidak mau, kau tinggal pilih saja ingin ibu dan adik adikmu tetap hidup atau tinggal nama saja!” Aku terbelalk mendengar ucapannya “ apa maksudmu, jangan bermain main dengan keluargaku” aku pun melangkahkan kaki mendekatbke arah bagus “ berani kau sentuh keluargaku kau yang akan duluan ku antar keneraka” ancamku dengan menunjuk dengan jari telunjukku tepat kearah wajahnya Aku terus menatap tajam ke arahnya bahkan tanpa kedipan sedikitpun, emosiku mulai naik ke atas ubun ubun bahkan sudah mulai tidak terkontrol, bagaimana tidak aku bisa menahan hinaan dan cacian semua orang tapi aku tidak bisa menahan ketika seseorang mengusik keluargaku. Aku melihat bagus menyunggingkan senyumnya “ Santai” jangan emosian kita selesaikan semuanya dengan baik baik” ucapnya santai Aku masih menatap dengan wajah serius ke arahnya, namun tangannya justru menggenggam lembut tanganku “ Kita duduk dulu, aku capek!” bagus pun menarik tanganku namun aku tidak tahu kenapa aku hanya menuruti saja tanpa melawan genggaman tangan itu. “ duduk lah” titahnya Aku pun segera duduk namun tatapan mataku tidak lepas dari melihatnya “ aku akan pulang dan menemui ibuku!” aku pun segera berdiri dan melangkah keluar apartemen itu “ percuma saja kau pulang ke rumah, mereka sudah tidak ada di rumah aku sudah membawa mereka ke suatu tempat yang nyaman dan damai” jelas bagus “ Akupun membalikkan badan “ dimana keluarga ku” teriakku dengan lantang “ Kalau kau ingin tahu duduk lah, dan turuti semua ucapanku!” bagus berucap dengan santainya. Aliran darahku mengalir dengan deras, detak jantungku berirama tidak beraturan rasa takut, kwatir, kesal, marah semua bercampur aduk mengusai tubuh dan pikiranku. Bahkan aku di buat tidak tenang ingin segera pulang kerumah namun langkah ini terhenti akibat ucapan yang di lontarkan oleh bagus. Pertama kalinya aku mengalah dengan keadaan, aku mengikuti semua perintah dari bagus agar mama dan adik adikku tetap aman, ku langkahkan kakiku menuju tempat semula aku duduk dan menarik nafas dalam dalam untuk mengatur emosi yang sudah merasuki hati dan pikiran ini. “ Apa yang kau inginkan?” tanya ku pelan Tujuanku Cuma satu agar keluargaku tetap aman, aku mengalah dan mencoba berbicara baik kepada bagus “ bukannya aku sudah katakan kalau aku memintamu untuk 3 bulan berada disisiku! Dan aku juga eudah mengatakan kepada mamamu!” ungkap bagus “ Apa yang di jawab mama?” tanyaku tanpa basa basi karena penasarwn dengan ucapan bagus “ dia katakan tidak apa, tapi aku akan menikahimu terlebih dahulu!” tuturnya “ menikah” kejutku “ berapa kali aku katakan aku tidak ingin menikah! Kenapa kamu tidak mengerti juga!” ucapku dengan lantang “ aku tau, tapi itu permintaan mamamu!” jawabnya singkat “ lihat lah ini!” bagus menyodorkan sebuah ponsel yang berisi rekaman video wajah mama. Akupun melihat isi video itu, disana dengan jelas mengatakan kalau mama memintaku untuk menikah dengan bagus, bahkan mama memohon dengan sangat dengan air mata yang mengalir dan wajah yang sendu. Bagaimana aku memutuskan semua ini? Aku tidak ingin menikah aku suka dengan pekerjaanku bahkan aku sangat bahagia bisa bekerja seperti ini namun permintaan mama seperti tidak bisa juga aku cekal karena banyaknya harapan yang mama ucapkan di video itu, video yang memakan durasi 30 menit ku bayangkan bagaimana kuatnya keinginan mama untuk memintaku segera menikah dengan bagus, pria yang sudah mengancamku atas nama mama. Tanganku melemah ketika mendengar semua ucapan dari mama, yang berakibat ponsel itu meluncur dari tanganku menyentuh lantai tepat di sebelah kakiku. Ku lirik pria yang ada di hadapanku dia terlihat santai dengan membaca majalah seperti tidak terjadi apa apa dan berlagak tidak melakukan apapun, padahal sebenarnya dia lah yang menyebabkan semuanya terjadi. Aku menatap dengan sorotan penuh benci kepadanya, permainan yang membuatku terjebak dengannya, sebenarnya awalnya aku Cuma berniat mempermainkan dia saja namun semua permainan itu berimbas besar kepada jalan hidupku, aku sungguh tidak menyangka kalau ini akan terjadi, wajar saja banyak pelangganku yang takut kepada bagus ternyata sikapnya yang santai menyimpan banyak hal tak terduga, patut dia menjadi pengusaha no.1, semua pergerakannya tidak terduga. “ Kita besok akan menikah secara siri!” ucap bagus " What! Besok! Ucapku dengan tidak percaya, bagaimana mungkin besok dan tanpa persetujuan dariku

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.