Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Wanita PanggilanWanita Panggilan
Oleh: Webfic

Lingeri kuning

sebuah kotak, sebuah kotak yang berada tepat di atas kasur, karena penasaran ku ambil kotak itu dan segera membukanya, episode 3 Aku melototkan mata ketika melihat sebuah lingeri berwarna kuning berada di dalam kotak itu dan sebuah surat yang memintaku menggunakan lingeri itu. “ Ternyata dia memang bersungguh sungguh, bahkan menyiapka baju spesial ini, ckckck” batinku sembari melepaskan semua pakaian ku dan menggantinya dengan lingeri kuning, “ Untuk apa baju begini, toh nantinya aku juga akan memperlihatkan tubuhku tanpa sehelai benang pun” Akupun berjalan kembali menuju sofa dan duduk dengan kaki yang sudah di silang, hingga tidak berapa lama pintu kamar itu terbuka dari depan pintu itu berdiri sosok bagus, iya bagus tapi bukan bagus yang biasa aku lihat melainkan bagus dengan gaya dan pakaian yang berbeda layaknya orang kaya. Aku pun tersenyum kepadanya , sekaligus keheranan bagaimana dia bisa berubah dengan cepat begini? Apa ada yang dia sembunyikan dariku selama ini? Kalau memang benar hidupku bisa dalam bahaya” seribu pertanyaan terukir di dalam pikiranku. “ kenapa melamun seperti itu?” tanya bagus yang sudah duduk di hadapanku “ tidak ada, aku hanya heran kenapa kau bisa berubah begini” ucapku sambil melihat tajam ke arah bagus yang sedang melepas jas dan dasinya. “ Hahah” terdengar suara ketawa bagus yang begitu nyaring membuatku bertambah kaget dengan perubahan sikapnya, bagis yang biasanya ramah dan lembut berubah sedikit menyeramkan. Bagus pun berjalan ke arahku dan mendudukkan tubuhnya tepat di sebelahku, tangannya yang mulai nakal berada di pahaku membuat nyaliku menciut. “ kenapa kau lebih banyak diam, bukankah seharusnya kau menggodaku” bisiknya tepat di telingaku yang membuat bulu kudukku berdiri, seperti habis melihat penampakan makhluk astral. Akupun menarik nafas dan membuangnya kasar “ santai saja juwita, perlakukan saja seperti layaknya dia pria pria yang biasa kau layani” gumamku memberi semangat kepada diriku sendiri Aku pun mulai melakukan aksiku, ku tarik tubuh bagus untuk mendekat kepadaku, “ Aku akan membuatmu puas!” Aku berucap tepat di telinganya, walaupun dia tidak mengatakannya namun gerakan refleksnya membuatku merasakan kalau dia begitu tidak nyaman dengan sentuhan sentuhan yang aku lakukan. Aku menatap lekat wajah bagus yang terus saja menatap ke arahku, tanpa malu aku pun perlahan lahan membuka kancing kemeja yang di gunakan olehnya, bagus seperti terhipnotis denganku dia tidak memberikan pergerakan apapun hanya terus menatap manik mataku. Aku tidak peduli dengan apa yang di pikirkannya yang penting untuk saat ini aku bisa menghasilkan uang yang banyak dari pekerjaan yang di pandang hina oleh semua orang. “ Kenapa kau tidak henti hentinya menatapku?” tanya ku yang masih terduduk manis di pangkuan bagus dengan lingeri kuning yang di berikannya untukku. “ Aku penasaran, apa seperti ini caramu memperlakukan semua pria hidung belang itu!” seru bagus dengan wajah datar tanpa ekspresi. Aku pun melingkarkan tanganku di leher bagus, “ pekerjaanku seperti ini, ya berarti aku memperlakukan mereka begini! Apa ada masalah?” tanyaku “ tidak ada!” ucapan singkat yang terucap dari dalam mulut bagus Aku tersenyum tipis di hadapannya, dan tanpa aku menduga bagus dengan sigap melahap bibirku, yang membuatku langsung terkejut. Lumatan demi lumatan di hujani bagus terhadap bibirku yang membuatku tidak tinggal diam dan memberi perlawanan yang sengit. Hingga aura panas menguasai diriku dan bagus, bagus menghentikan lumatannya dan menatap lekat ke arahku layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta bagus membelai lembut rambut panjangku yang sengaja aku gurai biar menambah pesona kecantikan dari wajahku, aku yang tidak menduga setiap perlakuan manisnya kepadaku, dia pun segera membawa tubuhku ke dalam dekapannya dan menggendongku ala bridal, aku hanya mematung mengikuti semua perlakuannya, selama ini baru pertama kali aku mendapatkan perlakuan perlakuan yang tidak biasa dari pria yang aku layani, biasanya mereka menuntutku untuk agresif dalam melayani mereka agar puas tapi untuk kali ini, aku merasa ini seperti hal istimewa bagus meletakkan tubuhku dengan perlahan di atas tempat tidur, ku tatap lekat manik matanya terpancar keteduhan dari mata itu, Deg,, Seketika jantungku berdetak dengan kencang, dan ini juga baru pertama kalinya aku merasakan getaran dahsyat seperti ini. “ Kenapa diam saja, bukankah tugasmu melayaniku sampai puas” ucap bagus sembari mengelus pipiku dengan lembut. Aku pun melayang merasakan sentuhan sentuhan yang di lakukan oleh bagus. Namun aku segera tersadar dari layangan itu, lqyangan yang membuatku merasakan ada di surga kelembutan seorang pria. Aku pun cepat cepat menyelesaikan tugasku sebagai wanita panggilan pada umumnya, hingga 1 jam berakhir dengan tumbangnya bagas setelah meluapkan cairan panas ketiga kalinya. Akupun kelelahan menghadapi bagus yang membuatku segera membaringkan tubuhku sejenak sekaligus menetralkan pernafasanku yang masih tidak beraturan saat ini. Seluruh badanku rasanya mau copot, aku meraih selimut putih dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut itu kemudian menutup mata untuk beristirahat sebentar. Aku terbangun dari tidur panjangku perlahan lahan membuka mata. “ selamat sore” terdengar suara seseorang dari arah yqng tidak jauh dari aku terbaring. Aku pun segera duduk dari pembaringanku ku tolehkan wajahku ke arah tadi bagus terbaring namun sudah tidak ada lagi dan mataku kembali menatap ke arah depan melihat sosok yang tengah menghisap sebatang rokok duduk dengan layaknya seorang bos. “ apa kau tidak ingin membersihkan badan! Atau ingin melayaniku lagi!” Hardik bagus yang masih tengah asik mengebul asap dari bibirnya. Tanpa berpikir panjang lagi aku pun berdiri dengan membawa selimut putih yang melilit tubuhku ke kamar mandi, selama di kamar mandi akupun segera membersihkan tubuh ini, tubuh yang sudah terasa lengket karena keringat bagus dan aku yang bersatu. Tidak memakan waktu lama aku pun telah selesai berbesih dan mengenakan pakaianku kembali. “ Bayaranku” ucapku kepada bagus yang masih terus saja menghisap rokoknya. Bagus pun menatapku lekat lekat “ apa kamu ingin pergi sekarang?” tanyanya sembari mematikan rokoknya. Aku pun segera mendudukkan tubuhku di samping bagus dan bersandar dengan santai kemudian aku menggapai sebatang rokok dan pematiknya dan melesap rokok itu dengan santainya. Masih dengan santainya aku melesap dan memainkan asap keudara tiba tiba sebuah tangan mengambil rokok itu dari mulutku. Aku pun memelototkan mata ke arah bagus yang mematika rokok itu dan mengganggu kesenanganku. “ jangan terlalu banyak merusak hidupmu sendiri!” seru bagus dengan sorotan mata tajam mengarak ke arahku. Aku melipat tanganku di dada tidak mempedulikan ucapannya “ hidup ku kesenanganku Cuma aku sendiri yang tau!” jawab ku ketus

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.