Aku berjalan santai dari ruangan dokter hans setelah di pindahkan ke ruangan perawatan aku meminta dokter hans yang merawat juwita.
“ besok istri tuan sudah boleh pulang”
Begitulah ucapan singkat yang di ucapkan oleh dokter hans dan sebenarnya masih panjang lagi termasuk omelannya yang begitu panjang seperti kereta api yang tak ada jedanya yang membuat kupingku panas mendengarkannya.
Aku hanya diam mendengar omelan darinya walaupun aku ingin marah namun aku tahan karena bagaimana pun dia sudah aku anggap saudaraku jadi karena peduli terhadap keselamatan ku dan juwita dia mengeluarkan jurus ngomel panjangnya kepadaku.
Ceklek
Aku buka pintu ruangan istriku.
Disana telah ada jora yang menemaninya, ada urusan yang harus aku selesaikan dulu tadi jadi aku meminta jora menemaninya.
Aku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 11 malam dan juwita masih setia bercerita dengan jora, entah apa yang mereka bicarakan hingga begitu asik.
Ketika aku masuk kedalam ruangan itu bola mata mereka bersam