Pemandangan indah tubuhku
“ Aku video call, sudah lama tidak melihat pemandangan indah” tuturnya dengan semangat yang tinggi terdengar jelas dari nada suaranya.
“ Pemandangan indah!” seruku.
“ iya pemandangan indah dua gunung kembar di hamparan kulit putih” terangnya dengan penuh semangat.
Tut
Tut
Panggilan biasa itupun kini telah beralih menjadi panggilan video call.
“ Mau melihat bagian yang mana?” tanyaku kepadanya ketika melihat wajah tampannya telah muncul di layar ponselku
“ bagian atas terlebih dahulu” tuturnya dengan menunjukkan senyum nakalnya kepadaku.
Aku hanya menggeleng kan kepalanya, setelah aku berada di jakarta dia baru mulai dengan kegilaannya untuk berkunjung dan menikmati pemandangan tubuhku.
Aku jalankan ponsel itu memutari seluruh tubuhku untuk memuaskannya disaat kami sedang berjauhan seperti ini.
Tidak ada perkataan darinya sepertinya tengah fokus memperhatikan seluruh tubuhku yang telah menjadi miliknya seutuhnya.
“ Sudah?” tanyaku di sela-sela keheningan ini.
“ Hhmm, sudah!”
“ sekarang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda