Istri kedua
Bagus pov
Dengan berat hati aku meninggalkan istriku, ingin sekali aku membatalkan keberangkatanku namun rasa ingin itu aku tepis mengingat istriku juga berusaha untuk tetap tegar dengan keberangkatanku walaupun di sela sela itu dia menangis menyaksikanku yang berjalan menjauh darinya.
Aku terus berjalan memasuki dengan sesekali menoleh ke arahnya yang masih menatapku dengan tatapan penuh arti.
“ Aku akan secepatnya kembali” lirihku pelan hanya aku saja yang bisa mendengarkannya.
Aku terus melangkah meninggalkan kebahagiaan yang baru saja tercipta di hidupku, menuju jet pribadi yang sudah menungguku dari tadi.
Perjalanan yang sangat panjang akan aku tempuh Indonesia – Milan, akan memakan waktu 17 jam bahkan bisa saja lebih.
Perusahaan yang baru akan aku kembangkan di Milan itupun akibat dari desakan sahabatku yang juga pengusaha disana siapa lagi kalau bukan fransisco fernandes.
Sahabat terbaik ku satu satunya yang selalu menyokong setiap langkahku.
Aku melangkah dengan lunglai menuju
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda