Bab 22
Mendengar suara tangisan dari dalam, Irfan di luar pintu secara refleks hendak menerobos masuk, tetapi dia hampir bertabrakan dengan Shella yang baru saja keluar.
Shella memandangnya.
"Mari bicara. Biarkan perawat masuk dulu untuk menemaninya."
Di ruang istirahat di ujung koridor, Shella memandang orang di depannya dengan perasaan campur aduk.
"Irfan, kenapa kamu berselingkuh?"
Pada hari dia mengetahui perselingkuhan Irfan, dia banyak berpikir, tentang dirinya sendiri, tentang penyebab dari luar, tentang alasan Irfan, tetapi Shella tetap tidak tahu kenapa dia berselingkuh.
Jika sudah bosan dan tidak cinta lagi, bukankah lebih baik bicara secara jujur?
Kenapa harus diam-diam menemui Kiara?
Dia tidak mengerti, dan tidak bisa memahami.
Wajah Irfan langsung membeku. Dia sudah membayangkan percakapan pertama mereka, tetapi dia tidak menyangka pertanyaannya akan seperti ini.
Bagaimana dia harus menjawabnya?
Seiring berjalannya waktu, Irfan bahkan lupa alasan dia berselingkuh.
Namun, dia tahu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda