Bab 390
Pada saat ini, di sebuah ngarai jauh di dalam Gunung Kraka, seorang pria sedang perlahan berjalan mendekat.
Pria itu berambut perak, berwajah asing dan mengenakan jubah abu-abu. Dia memperhatikan jejak pertempuran yang tersisa di sekitar ngarai dengan saksama.
Setelah sekian lama, dia perlahan menutup matanya, lalu kekuatan tak terlihat menyelimuti seluruh ngarai.
Dalam kesadarannya, tiba-tiba muncul sebuah gambaran pertempuran besar. Meski gambarannya sangat kabur, dia masih bisa melihat garis besarnya dengan jelas.
Setelah beberapa saat, dia membuka matanya, menjulurkan lidah merahnya sambil menjilat bibirnya dan bergumam sambil tersenyum, "Mereka semua sangat kuat, tampaknya sangat sulit. Telur Dewa Darah juga hilang. Apa yang harus aku lakukan?"
Setelah berpikir lama, dia perlahan berjalan menuruni gunung.
Di saat yang sama, di suatu tempat jauh di dalam pegunungan, Constantin yang sedang merawat rusa yang terluka dengan cahaya suci, tiba-tiba berbalik dan melihat ke arah ngarai.
S
![](/images/book/appLock.png)
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda