Bab 264
Melihat Revia menujukkan ekspresi santai, Surya berkata dengan perlahan, "Aku membunuh Gery, kamu nggak mengira aku menyelamatkanmu, bukan?"
"Aku tahu, dia terlalu sombong," kata Revia sambil tersenyum.
Surya bertanya, "Maksudmu?"
"Orang ini mengandalkan tingkat kultivasinya yang tinggi bersikap arogan dan mendominasi. Selain ketua, nggak ada seorang pun yang dia hormati. Kalau orang seperti itu bersikap semena-mena di wilayahmu, kamu pasti akan memberinya pelajaran," kata Revia.
Surya berkata sambil tersenyum, "Kenapa kamu sangat yakin aku akan membunuhnya?"
"Aku nggak yakin, tapi aku sudah bilang aku benar-benar nggak punya pilihan lain. Aku tidak mampu melarikan diri lagi. Aku hanya bisa pasrah pada nasibku." Revia tampak acuh tak acuh.
Surya berkata sambil mendengus dingin, "Segera pergi dari sini, jangan biarkan aku bertemu denganmu lagi, mengerti?"
Kemudian, Surya melirik Radit dan yang lainnya.
Saat ini, Radit masih terbaring di tanah dengan air kencing yang mengalir di sekujur
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda