Bab 214
"Pak, ini sudah keterlaluan, 'kan? Saya nggak akan mengatakan apa pun. Saya juga nggak akan mencampuri masalah ini lagi," ujar Lastri.
Sunan mendengus, "Ini adalah hukuman untukmu. Kalau nggak bersedia, kamu mengundurkan diri saja."
Lastri langsung merasa kesal. Dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun, atas dasar apa harus diperlakukan seperti ini?
"Ingat. Setelah meninggalkan tempat ini, kamu jangan berharap bisa masuk ke bidang pers di seluruh Kota Juwana, Provinsi Andaru. Kamu mengerti?"
"Pak, saya sudah mengintrospeksi diri. Apa lagi yang Anda inginkan?"
"Apakah introspeksi diri saja sudah cukup?" Sunan berkata dengan marah, "Apakah kamu tahu? Kalau bukan aku, kamu mau bertahan hidup pun akan menjadi masalah."
Begitu mendengar perkataan ini, Lastri langsung meluapkan seluruh kekesalan di hatinya.
Lastri melempar kartu persnya dengan kuat di meja dan membentak, "Aku berhenti bekerja. Apa hebatnya? Kalau nggak bisa jadi reporter, aku masih bisa menjadi pengantar makanan. Aku nggak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda