Bab 160
Setelah mengantar Surya ke gerbang kompleks, Yenny segera berbalik dan pergi.
Melihat mobil yang melaju pergi, Surya berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Kenapa wanita ini marah-marah? Dasar, kelak siapa yang mau menikah dengannya? Hei!"
Setelah kembali ke kediamannya, Surya duduk di sofa dengan malas. Surya tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Setelah beberapa saat, Surya melirik arlojinya, lalu bangkit dan pergi ke dapur untuk memasak.
Namun tidak lama kemudian, bel pintu tiba-tiba berbunyi. Surya mau tidak mau pergi untuk membuka pintu.
Setelah membuka pintu, Surya melihat seorang pria paruh baya berusia lima puluhan berdiri di depan pintu, menatapnya dengan tatapan ragu dan sinis.
"Halo, kamu cari siapa?" tanya Surya dengan sopan.
Pria paruh baya itu tidak berbicara seakan dia tidak melihat siapa pun. Kemudian, dia melangkah masuk dan duduk di sofa.
Surya sedikit kebingungan. Bukankah sikap orang ini sangat sombong?
Pada saat ini, pria paruh baya itu berkata, "Siapa kamu? Ken
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda