Bab 128
Raka tidak memahami apa yang terjadi, tapi dia juga tidak membuka suara. Dia hanya mendorong roti kukus ke hadapan Eki.
Melihat Eki yang menangis dengan sedih, Surya menghela napas panjang lalu berkata, "Makan dulu, setelah makan kita baru bicara."
Eki menyeka air matanya sambil mengangguk, kemudian dia pun makan dengan lahap.
Beberapa pelanggan di samping pun memperlihatkan tatapan aneh, bahkan ada beberapa wanita yang bergumam, "Apa yang mereka lakukan? Kenapa mereka membiarkan pengemis duduk di meja?"
Seketika, ekspresi Surya langsung menjadi masam. Kemudian, dia berkata sambil memandang wanita itu, "Dia adalah saudaraku, bukan pengemis. Kalau ada yang berani berkomentar, aku nggak akan bersikap sungkan."
Melihat tatapan Surya yang sedingin es, wanita itu tersentak. Kemudian, dia segera berbalik dan tidak berani mengatakan apa pun lagi.
Surya mendengus dingin, kemudian dia kembali menemani Eki makan.
Tidak lama kemudian, Eki sudah selesai menyantap makanannya. Surya mengambil tisu u
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda