Tatapan Harvey York berubah dingin setelah mendengar perkataan wanita itu.
Dia menoleh ke arah wanita itu dengan senjata api yang terangkat.
“Aku tidak tahu siapa kau, dan aku tidak tahu bagaimana kau membawa senjata api di pesawat…”
“Tapi kau harus menyingkirkan senjata api itu saat suasana hatiku masih bagus.”
“Kau tidak akan mendapat kesempatan lagi saat aku sedang marah.”
Wanita itu terkekeh setelah mendengar Harvey tidak menuruti tuntutannya.
“Memangnya kenapa kalau kau marah?”
“Kau hanya bajingan yang tidak tahu apa yang baik untuk dirinya sendiri!”
Wanita itu baru saja akan menendang Harvey.
Harvey tiba-tiba ingin menampar wanita itu karena bersikap tidak masuk akal.
“Apa yang kau lakukan, Carmen?!
“Ini tempat umum! Jangan cabut senjatamu kecuali kau punya alasan untuk itu!”
Sebuah suara berwibawa bergema dari belakang.
“Sudah kubilang jangan periksa kabin kelas satu agar tidak mengganggu penumpang!”
“Tidak hanya itu yang kau lakukan, kau bahkan menakut-nakuti mere