Bab 721
Jeremy belum pernah melihat Madeline seperti ini.
Madeline memerangkap dirinya ke dinding. Saat ini, mata wanita itu sangat lembut dan wanita itu terlihat begitu memesona. Akal sehatnya perlahan-lahan semakin menjauh saat dia melihat kecantikan Madeline.
“Linnie,” panggilnya saat jakunnya bergerak naik turun.
Madeline tidak berpikir jernih dan dia merasakan seolah-olah ada api yang merayapi tubuhnya.
Dia mendambakan air, ingin meredakan panas di dalam dirinya.
Orang di depannya ini mungkin bisa membantunya.
Dia semakin mendekati pria itu dan menatap ke dalam kedua matanya. Napas mereka pun mulai terjalin.
Jeremy membelai rambut panjang Madeline. Sepasang mata sipitnya begitu lembut, tampak seperti kolam air. “Linnie…”
“Yeah,” jawab Madeline. Bagi Jeremy, itu adalah jawaban terbaik yang bisa didengarnya dari wanita itu.
Dia tak bisa mengendalikan dirinya lagi. Dia meraih kepala Madeline dan mendaratkan ciuman ke bibir wanita itu.
Madeline memejamkan mata tanpa bisa mengendalikan dirinya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda