Bab 281
“Pfft.” Madeline meledak dalam tawa. “Wanita yang paling kau cintai adalah mantan istrimu Madeline? Mr. Whitman, lelucon ini sama sekali tidak lucu.”
Madeline tertawa, namun di hatinya ada sebuah rasa sakit yang menumpulkan.
Luka berdarah itu masih membuatnya kesakitan tanpa menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Saat ia mengingat kembali semua adegan dari masa lalunya, yang ada hanyalah darah dan air mata.
Namun, apa yang pria ini katakan saat itu? Apa dia bilang kalau dia mencintainya?
Jika kebalikan dari cinta adalah benci, maka pria ini memang benar-benar ‘mencintai’ dirinya. Dia bahkan ‘mencintai’ dirinya sampai mati!
Ketika melihat senyum sinis di wajah Madeline, Jeremy melepaskan sebuah senyum palsu. “Kau benar. Itu hanya sebuah lelucon.”
Dia sedang menertawakan dirinya sendiri, namun jauh di lubuk hatinya, hatinya sesakit bagaikan diiris dengan sebilah pisau.
Hal itu benar-benar bagaikan sebuah lelucon. Sangat menyedihkan hingga dia sendiri hampir tak mempercayainya.
Namun, ini s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda