Bab 2048
Semakin banyak Fabian berbicara soal Lilian, semakin cerah senyum di wajahnya. Pada saat yang sama, ekspresi tertekan juga muncul di wajahnya.
“Pada usia ini, dia seharusnya tetap menjadi anak yang polos. Aku tidak ingin dia jadi anak yang terlalu pengertian.”
Madeline mengerti apa yang dimaksud Fabian. Dalam hati dia merasakan hal yang sama.
Seorang anak seharusnya masih polos dan tidak terpengaruh pada usia mereka, tetapi Jack dan Lilly sudah sangat bijaksana di usia yang begitu muda.
Madeline menghela nafas dalam diam. Jantungnya berdenyut-denyut, dan dia merasakan sedikit rasa sakit.
“Kau harus istirahat lebih awal. Aku akan kembali ke kamarku dulu. Aku akan mengantarmu ke rumah Evan besok pagi.”
"Baiklah." Madeline mengangguk. Dia menatap punggung Fabian dan ingin mengucapkan terima kasih lagi, tetapi merasa itu akan sedikit berlebihan.
Setelah Fabian pergi, Madeline melakukan panggilan video ke Jeremy.
Jeremy terkejut mengetahui bahwa Madeline saat ini berada di rumah Fabian.
"Ap
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda