Bab 1796
Namun, di mata Fabian, gambar ini sangat berharga.
Kue itu bahkan memiliki empat kata, "Selamat Ulang Tahun, Fab."
Sungguh tulisan yang indah.
Fabian merasakan sekuntum bunga lembut bermekaran di hatinya, dan dia menatap mata Lilian, yang bersinar terang seperti malam berbintang.
"Lilly, bagaimana kalau kita makan kue ini bersama-sama?" Fabian mengundang sambil tersenyum. "Tapi kamu hanya boleh makan sedikit."
Lilian mengerucutkan bibirnya membentuk senyuman lembut lalu mengangguk.
Di malam yang tenang, dengan satu tangan Fabian memegang piring saat tangan satunya menyuapi Lilian sesuap demi sesuap.
Lilian tersenyum senang. Di bawah pencahayaan ruangan yang hangat, dia menyerupai peri kecil yang senyumnya menunjukkan lesung pipit manis yang sepertinya bisa menyembuhkan Fabian.
“Aku akan merawatmu sampai kau benar-benar pulih, Lilly. Ketika saat itu tiba dan kau masih bersedia, aku akan terus merawatmu sampai kapan pun.”
Fabian berjanji dan mengulurkan tangannya hendak mengacak-acak bag
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda