Bab 1707
Ketika Madeline mendengar perawat menanyakan itu, dia tiba-tiba kembali tersadar.
Dia menghampiri perawat dan meraih tangan wanita itu. “Perawat, di mana putriku? Kenapa putriku hilang?”
"Hilang?" Perawat itu mengerjap bingung. “Lilian sedang tidur di bangsal sebelah. Bagaimana dia bisa hilang?”
“Bangsal sebelah?”
Madeline langsung mengerti dan menyadari kalau ini bukanlah bangsal Lilian.
Dia berlari keluar dari bangsal dan masuk ke bangsal sebelah.
Ketika melihat Lilian tidur nyenyak di tempat tidur, jantung Madeline yang berdebar kencang mulai tenang.
"Linnie." Jeremy berada di belakang Madeline, mengangkat tangannya lalu membelai rambut pendek wanita itu.
Madeline tiba-tiba berbalik dan memeluk Jeremy. Dia tak kuasa menahan air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya.
Jeremy memeluk Madeline sambil merasa kasihan padanya. Dia menghiburnya dengan mengatakan, “Aku akan selalu bersamamu. Menangis saja jika kau mau. Jangan memaksakan dirimu.”
Madeline menggigit bibirnya dan bersan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda