Bab 91
Gerald membalikkan badan dan menatap Xavia dengan kecewa, “Xavia, tentu saja aku nggak akan lupa semua yang kamu bilang. Bahkan karena kamulah aku merasa mendapatkan semangat hidup dan harapan selama masa sulit itu. Kamu tahu? Rasanya aku ingin memberi semuanya untukmu. Tapi sayang, kamu malah minta putus. Sejujurnya, sampai saat ini pun aku masih sakit hati. Tapi aku selalu berharap kamu baik-baik saja, sekarang maupun nanti. Kamu harus melanjutkan hidupmu tanpa aku.”
Sudah tidak mungkin lagi bagi Gerald untuk kembali bersama Xavia, apalagi setelah beberapa hal yang terjadi di hari-hari terakhir ini. Gerald tidak sedang berkata asal, dia serius akan ucapannya.
Perlahan Xavia mulai bisa mengontrol dirinya setelah mendengar kata-kata Gerald, tapi raut merah di wajahnya belum memudar. Dulu, seorang pria dengan sangat tulus mencintainya dan rela berkorban apapun untuknya. Sayangnya, dia ingin mencari kenyamanan yang lebih.
Xavia tidak mampu mengatakan bahwa dia dulu juga mencintai Gerald
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda