Bab 2208
Dengan teriakan Zamian, Kapak Penghancur Gunung mengayun ke arah Fane lagi. Dia bersiap untuk mengeluarkan Pedang Jiwanya tetapi mengubah rencananya pada menit-menit terakhir setelah apa yang dilakukan Frank.
Saat kapak terbang ke arahnya, dia bergegas menuju Frank yang terbang ke arah yang sama dengannya. Tidak lama kemudian mereka berdua saling bertabrakan. Tapi bukan hanya mereka berdua yang bertabrakan, serangan pria berjanggut dan dua murid Paviliun Tengkorak juga mengikuti tepat di belakangnya, terutama naga api dari Kapak Penghancur Gunung.
Frank merasakan jantungnya jatuh ke dalam perutnya. “Apa kau sudah gila?! Kenapa kau tidak melenyapkan serangan Zamian dulu?”
Fane mencibir. Bukankah itu yang Frank maksudkan jika dia melakukan hal itu. Frank langsung mengerti apa yang ada dalam pikiran Fane ketika melihat seringai di wajahnya.
“Dalam hal ini, kau dan aku akan mati bersama-sama!” Dia meraung tepat ketika serangan itu hendak mengenai mereka berdua.
Fane mengernyitkan alisnya.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda