Bab 116
Begitu Yi Jinli selesai berbicara, dia mengakhiri panggilan teleponnya.
Tuan Besar Yi menatap telepon di tangannya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia memberikannya kepada perawat penjaga.
"Aku tidak perlu khawatir? Bagus jika memang itu benar, namun terkadang, kurangnya kesadaran diri adalah hal yang paling menakutkan. Sama seperti kelakukan anakku disaat dulu dia berjanji kepadaku: 'Ayah, aku tidak akan pernah melupakan tanggung jawab sebagai anggota keluarga Yi hanya untuk seorang wanita. '
"Namun, pada akhirnya, putraku meninggalkan keluarga Yi hanya demi seorang wanita. Dia bahkan tidak menginginkan nyawanya!"
"Selidiki dan cari tahu siapa wanita itu. Aku ingin tahu setiap detail tentang wanita itu," Tuan Besar Yi memberikan peintahnya dengan tenang.
"Baik Tuan," ucap seorang pria berjas hitam dengan menggunakan kacamata berbingkai emas yang duduk di sudut ruangan rumah sakit, jari-jarinya dengan cepat mencari informasi dengan laptopnya.
Ling Yiran terbaring di ranjang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda