Bab 35 Lembut dan Kenyal
Aku kembali membeli teh susu dan kue mochi.
Ketika aku kembali ke ruang rawat inap, perawatan akupunktur nenek sudah selesai. Wanita tua kecil itu sedang bersandar di ambang jendela dan menatapku sambil tersenyum.
"Amelia punya orang yang disukai." Nenek memang orang yang bermata tajam.
Mengingat pelukan yang memberiku rasa aman barusan, pipiku yang tadinya dingin menjadi sedikit panas dan kembali memerah.
"Nenek ...."
"Yang ini jauh lebih baik dibanding putra Keluarga Buseno itu. Dia terlihat dewasa dan matang. Lain kali, bawa dia ke rumah agar Nenek bisa melihatnya dengan jelas."
"Aku belum sampai di tahap itu. Nanti kalau sudah, pasti kubawa dia untuk menemui Nenek." Aku menyerahkan kue mochi itu kepada nenek.
Aku juga memakannya satu.
Menurutku kue mochi hari ini rasanya sangat lezat. Rasanya yang sedikit manis bisa menyentuh hati.
Wanita tua kecil itu masih membutuhkan akupunktur untuk beberapa hari lagi.
Sebelum gelap, aku sengaja mencari pengasuh berpengalaman untuk menemaninya.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda