Bab 31 Kebetulan, Bukan?
Di WhatsApp ada pesan dari Chris, "Selamat kepada juara provinsi."
Foto profilnya masih foto profil bawaan, ikon berbentuk manusia berwarna abu-abu.
Ini pertama kalinya Chris mengirimiku pesan.
Aku sudah tidak lagi punya tenaga untuk berurusan dengan Cokro dan yang lainnya. Oleh karena itu, aku mengambil kesempatan untuk pergi ke kamar kecil, buru-buru naik ke lantai atas dan bersembunyi di kamar tidur untuk mengirim pesan kepada Chris.
"Paman Chris, terima kasih untuk hari ini. Untung aku mendapat bantuan Paman. Apa Paman punya waktu luang malam ini? Aku ingin mengundang Paman untuk makan malam."
Setelah pesan terkirim, aku menatap kotak dialog tanpa berkedip.
Lantaran tidak segera mendapat balasan dari Chris, aku pun tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa cemas.
Apakah sinyalnya buruk?
Berkali-kali aku memuat ulang ponselku, tetapi belum juga ada balasan.
Seharusnya bukan karena masalah jaringan.
Setelah mengutak-atik ponselku, aku pun membuka WhatsApp dengan menggunakan laptop.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda