Bab 12 Perubahan Hati Pria Sangat Membahayakan
Aku merasa sangat bahagia malam ini.
Sewaktu mengobrol, Ayah mengatakan bahwa hasil ujian masuk universitas akan keluar dalam satu minggu ke depan. Ayah bertanya apakah aku yakin dengan hasilku atau tidak.
Aku pun memberanikan diri dengan berkata, "Ayah, kalau aku lulus, Ayah harus rujuk dengan Ibu. Ibu, aku harus dapat nilai berapa supaya Ibu mau rujuk dengan Ayah?"
Namun, karena Ibu adalah petinggi di Kota Opena, dia menjawab dengan sikap acuh tak acuh, "Itu hidupmu sendiri."
Tidak peduli berapa besar nilai ujianku, itu tidak ada hubungannya dengan mereka rujuk lagi atau tidak.
Aku mengangkat daguku sambil berkata, "Pokoknya, kalau nilaiku lebih dari 700, kalian harus rujuk. Kalian nggak boleh terpaksa atau ragu-ragu. Kalau nilaiku nggak sampai 700, tentu saja aku nggak akan pernah mengungkit soal ini lagi."
"Nggak bisa kayak gitu!" Ayah langsung memprotes. "Kalau kamu gagal ...."
"Oke!"
Di sisi lain, Ibu menyetujui tawaranku sambil memutar bola matanya. "Lakukan saja sesuai perminta
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda