Bab 1
"Jujur saja padaku, kamu ingin bercerai denganku karena kamu punya selingkuhan, 'kan?"
Di atas kapal pesiar wisata yang sedang berlayar di laut, Carlos menatap istrinya sendiri ... tidak, lebih tepatnya calon mantan istrinya, Angelina Blossom, sambil bertanya dengan serius.
"Kamu itu selalu nggak romantis, membosankan, dan bikin orang merasa jenuh. Kali ini aku ikut denganmu selagi masa tenang perceraian, untuk pergi ke tempat kita pertama kali bertemu. Ayo kita berpisah baik-baik."
Angelina mengenakan gaun putih panjang, topi lebar yang melindunginya dari matahari, dengan wajah yang tampak tenang seolah benar-benar pergi berlibur dan bersantai tanpa memedulikan pernikahan mereka yang hancur.
"Aku nggak ada niat untuk bernostalgia. Kamu bilang kalau aku ikut, kamu bakal kasih tahu aku alasan sebenarnya kenapa kita bercerai, makanya aku datang."
"Angelina, hidupku sudah hancur berantakan karena kamu. Cicilan rumah, mobil, dan ibumu yang sakit, semua utang 1,2 miliar itu ditumpuk di pundakku sendiri."
"Seharusnya aku bisa naik jabatan jadi supervisor, tapi karena kamu terus-terusan ingin bercerai denganku, bukan cuma kesempatanku untuk naik jabatan jadi supervisor yang hilang, tapi pekerjaanku juga bahkan nggak bisa dipertahankan."
"Selain itu, orang tuaku selalu berpikir kalau aku melakukan sesuatu yang membuatmu kecewa. Aku yang nggak menghargaimu makanya kamu marah dan ingin bercerai denganku. Karena masalah-masalah kecil ini, hubunganku dengan orang tuaku juga jadi buruk."
"Kamu pikir aku punya mood untuk bernostalgia denganmu dan berlibur bersamamu? Aku cuma ingin tahu alasan sebenarnya kamu terus bersikeras bercerai denganku. Ayo kasih tahu aku."
Carlos bertanya sambil menatap Angelina dengan dingin.
Angelina adalah seorang pelatih gimnasium di sebuah gimnasium.
Tiga tahun yang lalu, saat Carlos sedang pergi dinas ke Peroz, dia bertemu dengan Angelina yang sedang berlibur di sebuah pulau wisata bersama sahabatnya.
Mereka bermain bersama selama beberapa hari, kemudian bertukar kontak.
Setelah pulang ke Hazelda, Carlos sering mengajak Angelina makan dan bahkan membuat kartu tahunan di gimnasium tempat dia bekerja. Begitulah, perasaan di antara mereka pun mulai tumbuh.
Setelah berpacaran selama setengah tahun, mereka pun menikah.
Namun, pernikahan itu justru membuat cinta mereka menjadi sangat buruk.
Saat bertunangan, keluarga Angelina meminta mahar sebesar 600 juta dan juga meminta Carlos untuk membeli rumah serta mobil di kota. Kalau tidak, keluarga Angelina tidak akan menyetujui pernikahan mereka.
Pada saat itu, Carlos memang sangat menyukai Angelina. Dia mengeluarkan semua tabungannya, mengumpulkan uang dari keluarganya untuk membayar mahar sebesar 600 juta, dan membayar uang muka untuk sebuah rumah senilai lebih dari 3 miliar serta sebuah mobil senilai 300 juta.
Namun, setelah itu dia justru hidup dengan sangat tidak bahagia.
Angelina tidak melakukan apa-apa di rumah, sementara Carlos memasak, membersihkan rumah, dan melayani Angelina setiap hari.
Dia bekerja keras di perusahaan, berjuang menghasilkan uang untuk membayar cicilan mobil dan rumah yang mencapai puluhan juta setiap bulannya sendirian.
Kemudian, ibu Angelina sakit parah. Carlos menemui semua orang yang dikenalnya dan meminjam 1,2 miliar untuk mengobati ibunya Angelina.
Meski dia sudah melakukan yang terbaik, Angelina tetap tidak puas, tidak menghargai kebaikannya, sering mengeluh kalau dia tidak berbakat, tidak bisa menghasilkan uang, dan membandingkannya dengan suami teman atau sahabatnya. Selain itu, sebulan yang lalu, dia mulai ribut dan mengancam untuk bercerai dengan Carlos.
Sejak saat itu, Carlos mulai curiga kalau Angelina pasti berselingkuh. Dia punya pria lain di luar sana. Kalau tidak, mana mungkin dia akan buru-buru ingin bercerai?
Angelina dan orang tuanya selalu bertengkar setiap hari, sementara Carlos curiga kalau Angelina punya pria lain di luar sana. Ini membuatnya sama sekali tidak fokus pada pekerjaannya setiap hari sehingga kesempatan untuk naik jabatan menjadi supervisor pun hilang dan perusahaan bahkan memberinya cuti selama dua bulan untuk istirahat.
"Kamu itu selalu suka menyalahkan orang lain dan nggak pernah introspeksi diri sendiri."
"Sudah seharusnya kamu membayar pengobatan ibuku, 'kan? Tentang rumah dan mobil, itu janji yang kamu buat untuk menikahiku dan membelinya dengan sukarela. Jadi sudah seharusnya kamu bertanggung jawab atas pinjaman itu, 'kan?"
"Sebenarnya, yang harusnya menyesal itu aku. Dulu harusnya aku mencari pria yang kaya dan sukses. Bukannya kamu selalu bertanya kenapa aku bersikeras ingin bercerai denganmu?"
"Alasannya sangat sederhana. Kamu nggak berbakat, nggak bisa menghasilkan uang, nggak bisa menghabiskan waktu bersamaku setiap hari, dan nggak bisa memenuhi kebutuhan emosionalku. Aku merasa pernikahan ini sangat menyesakkan dan aku nggak tahan hidup lagi denganmu."
"Sekarang kamu sudah puas karena sudah dapat jawabannya, 'kan?"
Setelah Angelina menjawab dengan nada dingin, dia berbalik dan melihat ke arah laut tanpa memedulikan Carlos lagi.
Tiba-tiba, terdengar suara dentuman yang keras dan kapal pesiar itu tiba-tiba miring ke depan.
Semua orang di atas dek langsung terjatuh ke lantai. Angelina juga terhantam dan hampir terjatuh dari pagar kapal.
"Ah!"
"Carlos, tolong aku! Cepat tolong aku!"
Tubuhnya menggantung di luar, kedua tangannya berpegangan erat pada pagar, dan wajahnya tampak sangat ketakutan saat berteriak kepada Carlos.
Carlos juga terjatuh dengan keras. Dia mendongak dan melihat kapal pesiar ini sedang berlayar menuju sebuah batu karang besar di depan. Matanya langsung terbelalak.
Dia menahan rasa sakit di lengannya, berusaha bangkit, berlari mendekat, dan segera menangkap tangan Angelina lalu menariknya ke atas.
"Pegangan yang erat!"
Carlos berteriak dengan keras, sementara matanya menatap batu karang yang makin dekat. Dia berteriak dengan wajah yang sangat cemas sambil menarik Angelina naik sekuat tenaga.
"Lari! Lari ke depan!"
Seorang awak kapal berdiri di atas kapal pesiar, melambaikan tangannya dengan gelisah sambil berteriak kepada Carlos dan yang lainnya.
Carlos menarik tangan Angelina dan berlari ke belakang kapal pesiar.
Duar!
Kapal pesiar menabrak batu karang, badan kapal seketika hancur, dan banyak serpihan besi beterbangan ke mana-mana.
Banyak orang yang langsung terlempar ke laut lepas.
Semua orang di kapal pesiar terjatuh ke lantai, terdengar suara teriakan ketakutan, jeritan, dan tangisan pilu. Suasananya benar-benar kacau balau.
"Badan kapal pesiar berlubang besar dan hampir tenggelam!"
Entah siapa yang berteriak. Tiba-tiba, suasananya menjadi makin kacau.
Carlos tersungkur di lantai. Dia juga jelas merasakan kalau kapal pesiar ini akan tenggelam.
Ada banyak orang yang berlari ke tepi pagar dan langsung melompat ke laut lepas.
"Kita harus gimana, Carlos! Aku nggak mau mati di sini, aku nggak mau mati!"
Angelina menggenggam kepalanya dan langsung menangis ketakutan.
Carlos melihat sekeliling dengan cemas, melihat kapal pesiar yang makin miring dan terus tenggelam ke laut. Dia melihat orang-orang yang sudah melompat ke laut, bangkit, merangkak di sisi pagar, dan melihat keluar.
Kemudian, dia segera berteriak kepada Angelina, "Kapal pesiar ini sudah mau tenggelam, cepat kemari, kita harus melompat ke laut!"
Wajah Angelina sangat ketakutan. Dia segera berlari ke sisi Carlos, tetapi begitu melihat ke laut di bawah, dia menangis dan menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berteriak, "Nggak … Aku nggak berani lompat … Aku takut!"
…
"Kalau nggak lompat, kita akan mati! Pegang tanganku, kita akan melompat!"
Carlos berteriak kepada Angelina, menarik tangannya dengan paksa, memanjat pagar, menutup matanya, dan melompat ke bawah.
"Ah!"
Angelina berteriak ketakutan dan tubuhnya langsung jatuh ke dalam air laut.
Saat dia sedang berjuang dengan panik, sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya dengan erat.
Carlos berlutut di atas lempengan besi yang mengambang di permukaan laut.
Dia menarik pergelangan tangan Angelina, menatapnya dengan dingin sambil bertanya dengan lantang, "Jawab aku, kamu selingkuh sama pria lain di luar sana makanya ingin bercerai denganku, 'kan? Kalau kamu nggak menjawabku, aku akan melepaskanmu dan membiarkanmu tenggelam ... "