Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Takdir yang Manis Takdir yang Manis
Oleh: Webfic

Bab 76

Meski Carissa tidak berani bertanya alasan Juna memintanya membuatkan gantungan kunci, dia pun tidak pasrah total. Bagaimanapun juga, dia sudah memberikan gantungan kuncinya. Jadi, terserah Juna yang berani menggunakannya atau tidak. Setelah sarapan, mereka berdua keluar secara terpisah. Carissa masih terbiasa mengendarai sepeda motor listrik. Namun, cuaca sekarang yang makin dingin membuatnya harus memakai sarung tangan setiap berangkat pagi agar tangannya tidak kedinginan. Sebelum Juna naik ke mobil, dia menyaksikan Carissa yang tengah mengenakan perlengkapan di depan sepeda motor listrik. Lantas, dirinya menghela napas sebelum berkata, "Cuacanya makin dingin, nggak nyaman naik sepeda." "Mana mungkin? Kalau naik sepeda, nggak akan terjebak macet, bahkan nggak perlu mencari tempat parkir. Sangat praktis." Carissa merasa sepeda motor listriknya sangat praktis. Yang dimaksud "nggak nyaman" dari ucapan Juna bukanlah ini … "Kamu punya SIM?" tanya Juna dengan tegas sembari menatap ke arah

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.