Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Takdir yang Manis Takdir yang Manis
Oleh: Webfic

Bab 61

Sekembalinya ke rumah, situasinya sunyi senyap, seolah-olah keriuhan tadi tak pernah terjadi. Andai tidak mendapati botol susu di rak sepatu saat berganti alas kaki, Juna nyaris mengira bahwa semua itu hanya mimpi. Carissa keluar dari dapur usai semuanya dibereskan, lalu mematikan lampu. Dia melihat Juna yang baru pulang. "Kamu sudah pulang. Botol susu Hervi ketinggalan, besok biar kuantar ke Kakak," sapanya seraya menjelaskan. "Hmm," gumam Juna sembari mengangguk menatap Carissa. Juna ingin menyampaikan sesuatu pada Carissa soal pembicaraan dengan kakeknya tadi. Namun, Carissa yang tak menyadari perubahan suasana hati Juna justru lanjut berbicara, "Maaf, Tuan Juna. Malam ini, aku benar-benar merepotkanmu. Tadi, tiba-tiba banyak orang ke rumah. Keponakanku juga ribut, kamu pasti terganggu, 'kan? Lain kali, kita makan di luar saja kalau ada acara begini lagi." Perkataan Carissa membuat Juna terkejut dan kebingungan. Sejak pulang kerja, Juna yakin tidak ada ketidaknyamanan yang dia tunju

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.