Bab 76 Cara
"Kakak tenang saja, aku mengerti," jawab Tristan dengan tenang.
"Oke, kembalilah kerja, aku pergi dulu."
Mario berdiri. Dia kembali ke ruangan kantornya dan memanggil asistennya. Dia menyuruh asistennya menutup kunci. Setelah itu, Mario bertanya dengan suara pelan, "Roy, apa sudah kabar dari orang yang membuntuti Tristan belakangan ini?"
Meskipun masih muda, Roy terlihat sangat cerdas. Roy menjawab dengan suara pelan, "Saya baru saja mau melaporkan hal ini kepada Pak Mario. Belakangan ini, Pak Tristan sering mengunjungi rumah sakit, dia menemui dokter spesialis gangguan tidur."
Mario merenung sejenak, tatapan matanya berubah suram.
"Sepertinya, dia nggak bohong, dia memang ada gangguan tidur."
"Presdir selama ini telah mengelola perusahaan luar negeri. Setelah kembali, dia harus mengambil alih perusahaan sebesar ini, wajar kalau dia mengalami stres, apalagi Presdir masih muda."
"Jadi, dia kurang tahan banting menghadapi tekanan sebesar ini. Pak Mario, Anda sudah mengurus perusahaan ini
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda