Bab 28 Masing-masing Punya Niat Tersembunyi
"Tristan, kapan kamu kembali dari luar negeri? Aku dan kakakmu malah nggak tahu. Kalau kami tahu kamu sudah pulang, pasti aku minta kakakmu menyambut dengan baik."
Ratih terlihat sangat ramah dengan senyum lebar, berperan sebagai kakak ipar yang perhatian, tapi matanya terlihat sangat tajam.
Di balik kepedulian itu, sebenarnya dia menyalahkan Tristan karena tidak memberi kabar sebelumnya, seakan-akan tidak menghargai mereka.
Tristan mengangkat alis sedikit, kemudian berkata perlahan.
"Aku sudah kembali ke perusahaan tiga hari yang lalu, tapi dalam tiga hari itu aku nggak bertemu dengan Kakak. Aku kira Kakak nggak mau bertemu denganku, jadi aku nggak mengganggu kalian."
Mario terlihat cemas, diam-diam menoleh pada Pak Leo. Benar saja, dia melihat wajah ayahnya sangat marah. Pak Leo mengambil sebuah apel di meja dan melemparkannya ke tubuhnya.
"Kamu diberi tanggung jawab untuk mengelola perusahaan, malah tiga hari nggak pergi ke kantor, apa gunanya kamu!"
Meskipun sudah tua, suaranya mas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda